SEMBOYAN

{ KEMANDIRIAN, PENGETAHUAN, KERJA KERAS, OPTIMISTIS, AKUNTABEL & PROFESIONAL }

Tuesday, March 3, 2015

"Jokowi" mewakili Indonesia di Festival Film Arab Saudi. | Senyap Jadi Film Dokumenter Terbaik Penghargaan Bodil.

CNG.online: - Jakarta Film berjudul "Jokowi" mewakili Indonesia di Festival Film Asia ke-8 yang digelar di Jeddah, Arab Saudi, 28 Februari--13 Maret 2015.

Seperti dikutip dari Saudi Gazette, festival film itu dibuka dengan pemutaran film "Robo-G" di kediaman Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang, Matahiro Yamaguchi.

Panitia festival, Asian Consuls General Club (ACGC), akan memutar film dari 13 negara anggota. Sementara lokasi pemutaran film adalah enam kediaman resmi Konjen, termasuk Korea Selatan, Indonesia, Jepang, Malaysia, Sri Lanka, dan India.

Selain pertunjukan film, festival juga dimeriahkan oleh kudapan khas dari masing-masing negara.

Berikut adalah daftar film yang diputar:
1. Best From the Sky (Malaysia)
2. Samige Kathawa (Sri Lanka)
3. Television (Bangladesh)
4. The Bit Player or Ekstra (Filipina)
5. Ocean Heaven (Tiongkok)
6. Ah Boys To Men 2 (Singapura)
7. Khuda Kay Liye (Pakistan)
8. Jokowi (Indonesia) 9. Drishyam (India) 10. Mr. Go (Korea)

Film "Jokowi" menceritakan kisah hidup seorang anak tukang kayu bernama Joko Widodo, yang kemudian menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.

Film yang dirilis tahun 2013 itu dibintangi oleh Teuku Rifnu Wikana dan Prisia Nasution.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lalu: Senyap jadi film dokumenter terbaik penghargaan Bodil. CNG.online: -  Film "Senyap" ("The Look of Silence") besutan Joshua Oppenheimer bersama ko-sutradara Anonim dari Indonesia dinobatkan sebagai film dokumenter terbaik pada penghargaan Bodil di Bremen Theater, Copenhagen, Denmark , Sabtu (28/2).

“Film ‘Senyap' menggugah perasaan kami, mendorong kami untuk berpikir, dan membuka mata kami untuk melihat dunia," kata Dewan Juri Penghargaan Bodil dalam siaran pers.

Joshua menanggapi penghargaan yang diberikan Asosiasi Kritikus Film Denmark itu dengan harapan agar dua filmnya, "Jagal" dan "Senyap" dapat memicu perbincangan mengenai sejarah gelap yang selama ini tidak pernah dibicarakan.

"Senyap" berkisah tentang perjalanan satu keluarga penyintas pembantaian massal 1965 untuk mengetahui siapa dan bagaimana anak mereka dibunuh dari rekaman yang dibuat Joshua Oppenheimer. Adik bungsu korban, Adi Rukun, bertekad memecahkan kesenyapan di kehidupan para korban dan mendatangi mereka yang bertanggungjawab atas kematian kakaknya.

"Setiap penghargaan yang didapatkan film ini saya harap selalu menjadi pengingat bahwa masih banyak yang harus dikerjakan untuk menegakkan keadilan dan mengungkap fakta-fakta sejarah yang digelapkan dari ruang-ruang kelas di Indonesia," kata Adi Rukun.

"Senyap" memenangi kategori film dokumenter terbaik dari nominator lain seperti film "The Circus Dynasty", "1989", "The Arms Drop" dan "We Are Journalists".

Bodil Awards adalah penghargaan film Denmark yang diberikan oleh Asosiasi Kritikus Film Denmark. Perhelatan yang digelar sejak 1948 itu merupakan salah satu penghargaan film tertua di Eropa.

No comments:

Post a Comment