SEMBOYAN

{ KEMANDIRIAN, PENGETAHUAN, KERJA KERAS, OPTIMISTIS, AKUNTABEL & PROFESIONAL }

Sunday, February 15, 2015

Film Erotis Fenomenal Ini Bisa Jadi Tak Tayang di Indonesia. | Cara Nyeleneh Rayakan Hari Kasih Sayang.

50 Shades of Grey dianggap terlalu vulgar CNG.online: - Film adaptasi novel populer "50 Shades of Grey" saat ini tengah jadi perbincangan hangat di Amerika Serikat. Meskipun dinanti banyak penggemar di seluruh dunia, belum tentu film tersebut dapat tayang di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Melansir laman Reuters, Tiongkok adalah salah satu negara yang sudah dipastikan tidak akan menayangkan "50 Shades of Grey". Alasannya, karena terlalu banyak adegan vulgar dalam film tersebut. Padahal, pihak produser film telah meminimalisasi adegan seksual untuk kepentingan publik.

Film adaptasi novel karangan E.L James itu dirilis di pasar internasional, bertepatan dengan Hari Kasih Sayang, Sabtu, 14 Februari 2015. Varietymengutip, saat pembukaan, "50 Shades of Grey" telah memecahkan rekor dengan mengumpulkan US$76 juta atau setara Rp912 miliar. Angka tersebut mengalahkan rekor film Valentine's Day di tahun 2010 yang mengumpulkan US$63,1 juta.

Mengenai kisahnya, "50 Shades of Grey" bercerita tentang perjalanan cinta seorang pengusaha muda kaya dan mahasiswa cantik, namun melibatkan perilaku seks menyimpang.

Kendati sukses di Amerika Serikat juga Eropa, distributor film, Comcast Corp dari Universal Studios, mengatakan mereka memang tidak mengejar pasar Tiongkok, yang merupakan pasar film kedua terbesar di dunia. Alasannya karena film tersebut dipastikan tidak lulus sensor pemerintah Tiongkok.

Selain itu, Universal Studios juga masih ragu tentang penyebaran film di tiga negara lain, yakni Malaysia, Indonesia dan Kenya. Beberapa negara lain yang dikabarkan tidak akan menayangkan film tersebut adalah India serta Timur Tengah.

Sementara, negara-negara yang akan menayangkan film tersebut adalah Inggris, Jerman, Hong Kong, Australia, Rusia, Singapura dan Jepang.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Inilah Cara Nyeleneh Rayakan Hari Kasih Sayang CNG.online: - Berkunjung ke Museum Patah Hati.

Ada yang begitu mudah melupakan kenangan cinta di masa lalu. Namun, tak sedikit juga yang terjebak dan sulit untuk keluar, terutama ketika hati terluka dan membutuhkan waktu lama untuk mengobatinya.

Setiap orang punya cara tersendiri untuk mengatasi kenangan-kenangan yang membuntuti. Barang-barang tentang mantan kekasih yang memenuhi kamar, bisa saja terlihat memuakkan lalu dibuang, atau justru diabadikan dan disimpan sepanjang hayat.

Jika sudah berhasil move on, lalu apa yang akan terjadi dengan barang kenangan? Mungkin Anda bisa mencontek cara unik seniman Kroasia Olinka Vistina dan Drazen Grubisic. Mereka mengabadikan kenangan patah hati ke dalam sebuah museum.

Dilansir Amusing Planet, kisah cinta Olinka dan Drazen memang tidak indah. Keduanya ditakdirkan berpisah. Namun, cinta yang masih tersisip mengilhami keduanya untuk membuka Museum of Broken Relationships, alias museum patah hati, sehingga barang-barang kenangan mereka tetap bisa bersama.

Sepintas, konsep ini tampak bertentangan dengan penyembuhan luka yang sehat, tapi gagasan ini justru dinikmati banyak wisatawan. Museum ini menyediakan tur, menarik pengunjung dari seluruh dunia dan mengingatkan mereka akan memori-memori patah hati dan cinta lalu.

Museum patah hati mengisahkan banyak hal, mulai dari awal perjumpaan pasangan itu hingga bagaimana hubungan mereka bisa bertaut 3 tahun 3 bulan lamanya. Kaus kaki warna-warni ataupun boneka teddy bear mewarnai kenangan manis, namun ada juga koleksi tak biasa seperti botol berisi air mata wanita, kapak serta kaki palsu.

Perpisahan juga diceritakan dengan implisit, lewat jam dinding yang menunjukkan pukul 04.00, serta pernyataan tertulis "We Broke Up on Skype".

Mewakili perasaan melankolis, museum ini cukup populer terkait masalah patah hati dan rasa kesepian yang sangat universal. Lebih dari 1.000 wisatawan tiap pekan mengunjungi museum ini, terutama pada Februari.

No comments:

Post a Comment